Jumat, 11 Februari 2011

Penelitian Pengaruh Soda Dan Garam Terhadap Gangguan Vascular

Dalam temuan yang melibatkan 2.564 orang yang punya latar belakang berbeda-beda,oleh Northern Manhattan Study (NOMAS), para ilmuwan mengatakan orang yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 61 persen lebih tinggi dari resiko gangguan vaskular dibandingkan mereka yang tidak minum soda.
"Jika hasil kami dikonfirmasi dengan penelitian yang akan datang, maka akan menunjukkan bahwa diet soda mungkin bukan pengganti optimal untuk minuman gula-manis sebagai perlindungan terhadap pembuluh darah," kata Hannah Gardener, Sc.D., penulis dan epidemiologi di University of Miami Miller School of Medicine di Miami, Florida
Dalam penelitian terpisah yang menggunakan 2.657 peserta juga dalam studi Manhattan, para ilmuwan menemukan bahwa asupan garam tinggi, independen dari hipertensi itu menyebabkan, dikaitkan dengan risiko stroke yang secara dramatis peningkatan iskemik (pemotongan/ penyumbatan pembuluh darah ke otak) .
Dalam studi tersebut, orang-orang yang mengkonsumsi lebih dari 4.000 miligram (mg) per hari natrium memiliki lebih dari dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 1.500 mg per hari.
Pada awal kedua studi, peneliti menilai diet dengan kuisioner frekuensi makanan.
NOMAS merupakan kolaborasi peneliti di Universitas Columbia di New York dan Miami Miller School of Medicine, diluncurkan pada tahun 1993 untuk memeriksa kejadian stroke dan faktor risiko pada populasi perkotaan multi-etnis. Sebanyak 3.298 peserta lebih dari 40 tahun (umur rata-rata 69). Enam puluh tiga persen adalah perempuan, 21 persen berkulit putih, 24 persen hitam dan 53 persen Hispanik.
Dalam studi efek soda, peneliti meminta subjek pada awalnya untuk melaporkan berapa banyak dan jenis soda mereka minum. Berdasarkan data, mereka dikelompokkan peserta ke dalam tujuh kategori konsumsi: tidak ada soda (artinya kurang dari satu soda apapun per bulan); soda reguler sedang saja (antara satu per bulan dan enam per minggu), soda secara teratur setiap hari (minimal satu per hari); diet soda moderat saja; soda diet sehari-hari saja; dan dua kelompok orang yang minum kedua jenis: diet moderat dan setiap biasa, dan pola makan sehari-hari dengan teratur.
Selama penelitian berlangsung 9,3 tahun, 559 kejadian vaskular terjadi (termasuk stroke iskemik dan perdarahan, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang lemah). Peneliti memperhitungkan usia peserta, jenis kelamin, ras atau etnis, status merokok, olahraga, konsumsi alkohol dan asupan kalori harian. Dan bahkan setelah peneliti juga dicatat sindrom metabolik pasien, penyakit pembuluh darah perifer dan riwayat penyakit jantung, risiko meningkat bertahan pada tingkat 48 persen lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar