Selasa, 29 Maret 2011

Merancang Hutan Untuk Melindungi Jalan Dari Tanah Longsor

Tanah longsor adalah proses alamiah dalam evolusi lereng gunung. Sayangnya, hal itu juga mengancam daerah-daerah urban dan banyak jalan di bawahnya. Untuk mengurangi risiko, para ilmuwan Cemagref telah mempelajari fungsi perlindungan hutan pegunungan. Dengan menganalisis propagasi tanah longsor, mereka telah mengembangkan teknik-teknik yang kuat (simulasi model dan praktik manajemen) untuk membantu pengelola hutan dalam mengoptimalkan kapasitas hutan untuk memberikan perlindungan.
Tanah longsor umumnya terjadi di akhir musim gugur dan awal musim semi, ketika variasi termal adalah yang terbesar. Namun jenis medan dan struktur geologi tersebut, lereng, jumlah air menyusup, dll, merupakan faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada tanah longsor. Dalam konteks ini, bagaimana bangunan dan jalan di bawahnya secara efektif dilindungi? Salah satu solusinya adalah runtuhan jaring dan jenis struktur. Namun, pengamatan lapangan telah mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus, tanah longsor dihentikan oleh pohon dan hutan, jika dikelola dengan benar, dapat merupakan alternatif ekologis dan ekonomi untuk struktur buatan manusia.
Di Perancis, sekitar 40% dari hutan pegunungan berfungsi sebagai penghalang runtuhan alami yang sebagian mampu atau bahkan sama sekali menghalangi propagasi longsoran. proporsi itu harus naik di tahun-tahun mendatang seiring dengan peningkatan bangunan di lereng. Cemagref ilmuwan telah mengembangkan alat diagnostik dan metode untuk membantu manajer dalam mempertahankan layanan yang diberikan oleh hutan, terutama perlindungan, tetapi juga rekreasi, kayu produksi dan sebagai cadangan keanekaragaman hayati.
Tiga model-model untuk pengelolaan yang tepat
Sejak tahun 2003, tim Cemagref di Grenoble telah mengembangkan alat simulasi matematika, RockforNET, RockforLINE, dan berpartisipasi dalam pengembangan Rockyfor3d untuk pengelolaan hutan mengingat mempertahankan fungsi perlindungan. Sistem ini dilengkapi dengan berbagai data parameter untuk mengambil semua data kasus (geologi misalnya, ukuran batu, lereng, jenis pohon dan jenis berdiri, dll). Model, beroperasi di satu, dua atau tiga dimensi, dapat menunjukkan hanya dalam hitungan detik atau jam tergantung pada sistem yang digunakan, tingkat perlindungan yang diberikan oleh berbagai jenis hutan di lereng yang diberikan. Mereka juga dapat memetakan zona berbahaya, menentukan jenis yang paling cocok tegakan dan memberikan informasi penting tentang ketinggian lintasan batuan, kecepatan dan tingkat energi, dan penyimpangan lateral untuk memastikan ukuran optimal dari "struktur perlindungan."
seperti Apa yang terlihat hutan ideal?

baca selengkapnya : Merancang Hutan Untuk Melindungi Jalan Dari Tanah Longsor http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2138118-merancang-hutan-untuk-melindungi-jalan/#ixzz1HxrrvQpO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar