Kamis, 09 Juni 2011

Vaksin Anti-Obesitas Mengurangi Konsumsi Makanan Pada Hewan

Hasilnya yang presentasikan di Pertemuan Tahunan ke 93 The Endocrine Society di Boston. 
"Vaksin anti-ghrelin dapat menjadi pengobatan alternatif untuk obesitas, untuk digunakan dalam kombinasi dengan diet dan olahraga," kata Mariana Monteiro, MD, PhD, seorang profesor di University of Porto di Portugal. Dia adalah peneliti utama penelitian ini. 
Ghrelin adalah hormon usus yang memicu berat badan dengan meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan sekaligus mengurangi pengeluaran energi, atau pembakaran kalori. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa operasi bariatrik, seperti bypass lambung,berefek menekan ghrelin. 
"Ini menunjukkan bahwa ada mekanisme hormonal yang mendasari penurunan berat badan diperoleh dengan prosedur bedah," kata Monteiro. 
Monteiro yang dikembangkan kelompok vaksin terapeutik menggunakan virus tidak menular untuk membawa ghrelin, yang dirancang untuk memancing respon imun untuk pengembangan antibodi terhadap ghrelin yang akan menekan hormon ini. Mereka kemudian divaksinasi berat badan tikus normal dan tikus dengan diet-obesitas diinduksi tiga kali dan membandingkannya dengan tikus kontrol yang hanya menerima salin suntikan. 

Dalam waktu 24 jam setelah penyuntikan vaksinasi pertama, tikus gemuk makan 82 persen dari jumlah makan tikus yang tidak divaksinasi, dan setelah vaksinasi terakhir hasilnya mereka makan hanya 50 persen, kata Monteiro.

baca selengkapnya : http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2171404-vaksin-anti-obesitas-mengurangi-konsumsi/#ixzz1OmNXOEq0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar